Tuesday, November 15, 2016

Jam Tangan Ini Gunakan Panas Tubuh Sebagai Sumber Daya

Monday, November 14, 2016

Soal Kasusnya, Ahok Sempat Disentil Kakak Angkatnya

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Sarlito Wirawan Meninggal

Metro, Jakarta - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, tutup usia. Kabar ini dibenarkan oleh koleganya, Hamdi Muluk. "Benar, baru saja mendapat kabar," kata Hamdi saat dihubungi Tempo, Senin 14 November 2016.

Sarlito meninggal pada usia 72 tahun. Menurut Hamdi, Sarlito, laki-laki kelahiran Purwokerto, 2 Februari 1944, meninggal akibat pendarahan di lambung. "Sudah sejak empat hari lalu, dan mulai kritis sejak tadi jam 8 malam," ujar dia.

Saat dihubungi Tempo, Hamdi dalam perjalanan menuju Rumah Sakit PGI Cikini, tempat Sarlito dirawat untuk terakhir kalinya. Beberapa kolega, kata dia, sudah berada di rumah sakit sebelum di bawa ke rumah duka di Kompleks Universitas Indonesia, Ciputat, Jakarta Selatan.

Sarlito menjadi pengajar di Fakultas Psikologi UI sejak 1968. Ia juga aktif menjadi angota Lembaga Studi Strategis Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional. Laki-laki yang mengecap pendidikan di Universitas Edinburgh, Skotlandia ini, sempat menjadi saksi ahli dalam sidang kasus pembunuhan kopi bersianida Wayan Mirna Salihin.

Rencananya, jenasah akan disemayamkan di Rumah Duka Komplek UI Ciputat Nomor 6, Ciputat, Tangerang Selatan. Jenasah Sarlito akan dimakamkan pada Selasa, 15 November 2016 di Pemakaman Giri Tama Tonjong, Parung, Bogor.

ARKHELAUS W.

Mayoritas Responden Menilai Ahok Bersalah di 3 Kasus Ini

Metro, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai bersalah oleh mayoritas responden dalam tiga kasus yang membelitnya. Ketiga kasus itu adalah pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, reklamasi Teluk Jakarta, dan kasus dugaan penistaan agama.

“Mayoritas dominan menyalahkan Basuki Tjahaja Purnama,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) Dendi Susianto, Senin, 14 November 2016.

Dalam survei yang diikuti 1.200 orang itu sebanyak 54 persen menyalahkan Ahok pada kasus Sumber Waras. Untuk reklamasi Teluk Jakarta, sebanyak 72 persen responden pun menyalahkan Ahok. Begitu pula pada kasus dugaan penistaan agama, sebanyak 82 persen responden menilai Ahok bersalah. Mereka menilai ucapan Ahok perihal Al Maidah ayat 51 dianggap menistakan agama Islam.

Adapun untuk kasus penggusuran kawasan Bukit Duri, sebanyak 51 persen responden menilai langkah Ahok sudah tepat. Dendi menilai meski penggusuran tersebut kontroversi, penjelasan Ahok ihwal alasan dilakukan penggusuran dinilai masih diterima para responden.

Dendi mengatakan surveinya dilakukan di 6 kota, 40 kecamatan, dan 120 kelurahan di Jakarta. Survei dilakukan pada 25 Oktober-3 November 2016. Tingkat margin error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei itu responden menilai kinerja Ahok sebagai gubernur cukup baik. Menurut Dendi, dari hasil survei kinerja Ahok dinilai baik dan mendapat angka 55,2 persen. Responden yang menilai kinerja Ahok biasa saja sebesar 27,2 persen. Sedangkan yang menilai buruk sebesar 12,9 persen dan sisanya mengaku tidak tahu.

DANANG FIRMANTO

Hasil Investasi Reksa Dana Lainnya (14/11)

Griezmann Dinyatakan Tak Alami Patah Kaki

Bola, Jakarta - Penyerang Atletico Madrid Antoine Griezmann tidak mengalami patah kaki saat Prancis menang 2-1 atas Swedia, kata klub Spanyol tersebut.

Griezmann digantikan pada menit ke-88 pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada Jumat, dan terdapat kecemasan bahwa dirinya mengalami patah tulang.

"Proses X-ray telah selesai dilakukan, tidak ada cedera pada tulang, dan diagnosis-diagnosis mengindikasikan bahwa ia menderita trauma dengan haematoma pada kaki kiri," demikian pernyataan Atletico.

"Pada Senin, ia akan meneruskan dengan laju perawatan baru dan pemulihannya akan terus dipantau."

Griezmann telah kembali ke Madrid untuk memulai proses pemulihannya dan akan absen saat Prancis memainkan pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading di Lens pada Selasa.

Pemain 25 tahun itu, yang merupakan pencetak gol terbanyak Atletico di Liga Spanyol dengan enam gol, diragukan dapat tampil pada pertandingan "derby" melawan Real Madrid di Stadion Vicente Calderon. Demikian laporan Reuters.

ANTARA

Efek Trump, BEI Yakin Anjloknya IHSG Sementara

Bisnis, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia optimistis anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini hanya bersifat sementara. Sebab kondisi fundamental bisnis emiten yang tercatat di Bursa Efek masih kuat.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menyatakan rata-rata pertumbuhan kinerja emiten sekitar 15 persen per tahun. “Produknya masih bagus, mereka masih untung dan pasar juga masih besar," ujarnya saat konferensi pers di Hard Rock Cafe, Pasific Place, Jakarta, Senin 14 November 2016.

IHSG hari ini dibuka melemah 53,945 poin atau 1,03 persen ke level 5.178,026. Kemudian pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 137,713 poin atau 2,63 persen ke level 5.094,258. Sepanjang pekan lalu nilai kapitalisasi Bursa Efek turun 2,49 persen atau Rp 144 triliun menjadi Rp 5.658 triliun. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG anjlok 4,01 persen atau 218,34 poin ke level 5.231,971.

Menurut Tito, penyebab anjloknya IHSG utamanya karena sentimen ketidakpastian global, terkait terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Sejumlah kebijakan-kebijakan ekonomi Trump yang penuh ketidakpastian, menimbulkan dampak psikologis terhadap pasar. Para investor memilih menarik dana untuk sementara dari pasar modal. "Orang cenderung berpikir jangka pendek, tapi nanti mereka balik lagi kok," katanya.

Tito mengatakan kuatnya fundamental kinerja emiten akan mampu meredam dampak sentimen global berlanjut. Selain itu kondisi perekonomian domestik juga mulai membaik. Nilai tukar rupiah meskipun dalam beberapa hari terakhir juga anjlok, namun secara year to date masih mengalami apresiasi. “Jadi kami nggak takut,” ungkapnya.

Tito menambahkan penurunan IHSG saat ini masih dalam batas wajar. Karena sebelumnya kenaikan IHSG termasuk tertinggi sehingga ketika terjadi penurunan juga besar. Namun dia menjamin peringkat kinerja Bursa Efek Indonesia masih berada di posisi kedua di dunia, atau paling unggul di Asia Tenggara.

GHOIDA RAHMAH